TajukPolitik – KSP Moeldoko kembali berulah berusaha ganggu Partai Demokrat melalui PK di Mahkamah Agung. Orang Dalam Istana mengungkapkan jika upaya Moeldoko kali ini merupakan upaya menjegal pencapresan Anies Baswedan.
Orang Dalam Istana mengatakn, meski sudah keok berkali-kali KSP Moeldoko masih ngotot begal Demokrat. Kali ini pakai jalur MA.
“Dalam situasi normal, kita yakin kalau Hakim MA bakal professional. Masalahnya, kita lagi ada di era rezim yang gak beres. Ruang curiga mesti dibuka,” ujarnya dalam akuntwitter yang dikutip tajuknasional.com, Senin (3/4).
MOELDOKO KEMBALI MAU BEGAL DEMOKRAT BUAT JEGAL ANIES
A Thread @DalamIstana pic.twitter.com/tQiQTbIxab
— Mantan Orang Dalam Istana (@DalamIstana) April 2, 2023
“Kenapa? Karena targetnya bukan murni Demokrat. Targetnya soal Pilpres 2024. Targetnya buat jegal Anies. Targetnya all Ki Lurah man. Maka, tekanan ke MA bakal gede banget. Apa MA tetap professional? Kita tunggu saja,”
“Yg jelas, lewat obok2 Demokrat ini, bkl ada skenario yg dimainkan.
1) Skenario 3 poros. Gugatan Moeldoko jd landasan proxi Ki Lurah di KPP buat meragukan status “tiket” Demokrat. Muncul desakan supaya KPP terima Golkar sbg rencana darurat. Biar apapun hasil sidang, KPP ttp aman,”
“Skenario 1a) Masalahnya, Golkar kasih syarat AH cawapres. Otomatis, tarik2an makin gede. Deklarasi capres-cawapres KPP makin lambat. Secara elektoral KPP rugi. Tanpa capres-cawapres, gerakan KPP gak bakal totalitas. Publik bertanya2. Publik ragu. Benar gak Anies bisa maju?”
“Skenario 1b) Kalau KPP tersandera gara2 tiket Demokrat dibegal, otomatis AH punya peluang paling besar. Masalahnya, elektabilitas AH rendah, stigmanya orang Ki Lurah. Jadi, apa bedanya KPP sama poros pro pemerintah? Gara2 ini, otomatis kalangan perubahan bakal ragu memilih Anies,”
Tapi, menurutnya mau skenario 1a atau 1b, efeknya sama. Soliditas KPP dan kalangan pro perubahan terganggu. Langkah selanjutnya? Tinggal operasi media, spin doctor & kaum buzzer buat degradasi KPP & Anies habis-habisan.
“Endingnya, lembaga survei muncul buat konfirmasi kl elektabilitas Anies mkn lama makin jeblok, kalau simulasi Anies dg cawapres, yg entah siapa, ambyar. Opini yg dibangun: Anies gak mungkin menang. kita sama2 paham kalau org Indonesia cenderung milih yg bkl menang. Habis sudah!’ ujarnya.
“Skenario 3, ini yg paling parah. Operasi sukses, Moeldoko dimenangkan. Demokrat terus berjuang. Tapi status kepemimpinan gak jelas. Ini landasan KPU buat “menahan” tiket Demokrat. Ujung2nya, AHY & Demokrat diminta kompromi sama Moeldoko,” lanjut ODI.
Dirinya lalu menginatkan Pilkada ketika kandidat Golkar mesti dapat rekomendasi dari Aburizal Bakrie dan Agung Laksono? Yakin Moeldoko mau kasih rekomendasi ke Anies?
“Yang paling buruk, ya KPP akhirnya bubar. Nasdem merapat ke poros Ganjar, sementara PKS terpaksa ke poros Prabowo. Pilpres kita balik ke 2024, 2 poros lagi. Kalau sudah begini, ya lagi2 Ki Lurah yang menang,” tukasnya.
“Tapi, gue sih gak yakin bakal sampai ke skenario 3. Secara publik sudah paham kalau Moeldoko itu begal partai. Pendaftaran Moeldoko ditolak Kemenkumham, gugatannya ditolak pengadilan. Lha, kok bisa menang di MA? Gila aja!”
“Kalau sampai Moeldoko si begal partai menang di MA, Waduh! Kalau sudah begini, SBY bareng rakyat yang mencintai demokrasi, bisa2 juga turun ke jalanan. Kalau mantan presiden sudah turun ke jalanan, itu artinya sudah gawat-darurat. Indonesia bakal jadi sorotan dunia,” ujarnya
“Jadi, sekali, kasus Moeldoko ini bkan cuma kasus Demokrat. Ini kasus tangan2 kekuasaan yang mau jegal gerakan perubahan, yg mau Anies rontok, yg mau Anies gak jadi maju,” pungkasnya.
Berhentilah membegal Partai Demokrat. Anak bini, cucu sampai nanti 7 tutunan mereka akan menamggung malu. Apa tdk pernah dipikirkan??.
Di pecat aja jangan kasih ampun itu penghianat partai