Pembangunan tersebut akan mempertimbangkan aspek hukum, teknis keselamatan, serta keberlanjutan kehidupan sosial dan ekonomi warga.
Menariknya, pembangunan hunian tetap ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pendanaan berasal dari dukungan Yayasan Buddha Tzu Chi serta kontribusi pribadi Menteri PKP.
Selain hunian, Kementerian Sosial mengusulkan bantuan sosial jaminan hidup bagi korban bencana.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan bantuan sebesar Rp10.000 per orang per hari selama tiga bulan.
Usulan ini masih dalam tahap pembahasan dan akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini.
Kemensos juga menyiapkan bantuan Rp3 juta per keluarga untuk melengkapi perabot rumah, bantuan pemberdayaan ekonomi awal sebesar Rp5 juta per keluarga, serta santunan bagi korban meninggal dan luka berat.
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengirimkan teknologi Arsinum ke lokasi terdampak untuk menyediakan air siap minum.
Teknologi ini mampu mengolah air banjir dan lumpur menjadi air layak konsumsi hingga puluhan ribu liter per hari, guna mendukung kebutuhan dasar masyarakat selama masa pemulihan.



