Jumat, 27 Desember, 2024

Dapat Menyulut Permusuhan di Aceh, DPR Kutuk Pembakaran Balai Pengajian Muhammadiyah

Tajukpolitik – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, menilai pembakaran balai pengajian milik organisasi Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen, Aceh, dapat menyulut permusuhan di internal masyarakat Aceh yang dikenal ramah dan religius.

Nasir meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembakaran tersebut dan meminta pembakar dapat segera ditangkap.

“Saya minta kepolisian harus mencari, menemukan dan mengusut dalang yang memprovokasi warga sehingga membakar balai pengajian tersebut. Ini bukan soal orang Muhammadiyah atau Non-Muhammadiyah. Tapi ini menyangkut harmoni antarwarga,” kata Nasir dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5).

Menurutnya peristiwa itu secara tidak langsung menebar teror terhadap warga Muhammadiyah yang keberadaannya sudah ada sejak lama di Kabupaten Bireuen.

“Kejadian kebakaran ini, seperti meneror warga Muhammadiyah di Kecamatan Samalanga, Bireuen. Padahal keberadaan Muhammadiyah di kawasan tersebut sudah puluhan tahun,” kata Politikus asal Aceh tersebut.

Ia menilai peristiwa tersebut bukan saja memicu sentimen untuk umat beragama dan menyebar kebencian, tetapi juga kejahatan merusak barang.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Ini tidak sesuai dengan syariat Islam dan sekaligus merusak citra toleransi beragama di Aceh,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa menduga peristiwa itu terjadi karena ada penolakan pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah di wilayah itu. Alasannya diduga adalah sudah ada masjid jamik gabungan dari beberapa desa.

Sebab ramainya penolakan, pihaknya mengurungkan niat untuk membangun masjid dan berinisiatif hanya membuat musala. Proses pembuatan pun dimulai membangun tempat wudu dan toilet lebih dulu.

“Setelah dibuat tempat wudu dan WC, tadi subuh dibakar balai tua tempat singgahan jika orang-orang datang ke lokasi tersebut,” kata Malik Musa.

Sebelum dimulainya pembangunan musala itu, klaim dia, pihaknya sudah bersilaturahmi dengan tokoh agama di wilayah tersebut dan mereka disambut baik.

Malik Musa menilai perilaku pembakaran balai pengajian itu sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk momentum politik menjelang 2024.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini