Ikhwana (28) bahkan lebih memilih menahan cuti untuk kesempatan lain.
“Mending simpan cuti buat liburan bareng teman-teman,” ucapnya.
Lia (28) menambahkan, strategi cuti sangat penting karena setiap libur bersama otomatis memotong hak cuti pribadi.
Namun, ada juga pekerja yang memandang positif. Rizky (31), karyawan marketing, mengaku lebih produktif saat bekerja di hari cuti bersama.
“Kantor sepi, pekerjaan cepat selesai,” katanya.
Bagi pekerja harian, situasi ini lebih berat. Rahmat (27) menilai cuti bersama justru menurunkan penghasilan karena tidak semua mendapat upah tetap.
“Lebih baik jangan terlalu banyak libur, bikin kantong makin tipis,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Wiwi (32) yang menilai cuti bersama setelah perayaan kemerdekaan tidak terlalu mendesak.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Cuti Bersama Nasional, Himbau Pengusaha Liburkan Karyawan
Kebijakan ini akhirnya menegaskan adanya perbedaan nasib antara ASN, pekerja tetap, dan buruh harian dalam menyikapi tanggal merah.