Sayap drone ini mampu mengepak hingga 500 kali per detik, membuatnya terlihat dan terdengar seperti serangga sungguhan.
Tim pengembang juga memamerkan versi lain dengan empat sayap, yang juga bisa dikendalikan dari ponsel pintar, menurut laporan South China Morning Post.
Meskipun belum dijelaskan secara detail data apa yang bisa dikumpulkan drone ini, para ahli menyebutkan ukurannya yang sangat kecil membuatnya sulit terdeteksi radar konvensional. Ini membuka potensi besar dalam operasi militer rahasia.
Baca juga: Data Drone Emprit Puan Maharani Tokoh Politik Masif Dibicarakan Positif
Teknologi drone mikro bukan hal baru di dunia militer. Drone Black Hornet asal Norwegia dan proyek HI-MEMS dari DARPA AS menjadi bukti bahwa banyak negara kini berlomba menciptakan alat pengintai seukuran serangga untuk misi-misi berisiko tinggi.
Drone “nyamuk” buatan China ini bisa menjadi tonggak baru dalam era perang berbasis teknologi canggih dan tak kasat mata.