Karena itu, bela negara menjadi karakter mental yang harus dimiliki setiap warga agar tangguh, adaptif, dan siap menghadapi perubahan.
Sejarah Hari Bela Negara berakar pada peristiwa 19 Desember 1948, saat Belanda melancarkan Agresi Militer II ke Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota Republik Indonesia.
Dalam situasi darurat tersebut, Presiden Soekarno memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
Langkah ini menjadi bukti bahwa eksistensi negara tetap terjaga berkat keberanian dan solidaritas para pejuang.
Pada peringatan tahun ini, HBN 2025 mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”.
Baca juga: Hikmah Peringatan Hari Konstitusi
Tema tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menerjemahkan semangat sejarah ke dalam tindakan nyata di berbagai ruang kehidupan, termasuk dunia digital, demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, bersatu, dan berdaya saing.



