Ia menekankan pentingnya menjadikan produk kreatif Indonesia sebagai mitra bisnis global, bukan sekadar pendukung produksi.
Modal kedua adalah keberadaan generasi muda yang inovatif, adaptif, dan melek digital.
Untuk mendukung hal ini, Kementerian Ekonomi Kreatif menjalankan berbagai program peningkatan kapasitas, seperti pelatihan pemasaran digital melalui Genmatic dan Emak-Emak Matic, serta penguatan kapasitas konten kreator di berbagai daerah.
Modal ketiga adalah percepatan transformasi digital yang merata.
Melalui program akselerasi kreatif dan pengembangan desa kreatif, pemerintah mendorong pelaku ekonomi kreatif daerah agar mampu menembus pasar nasional dan global.
Riefky optimistis, dengan ekosistem yang kuat, kebijakan terarah, serta kolaborasi lintas sektor, ekonomi kreatif dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berangkat dari daerah.



