Tajukpolitik – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), mengatakan koalisi gemuk yang dibentuk capres Prabowo Subianto tidak menjamin untuk bisa meraup kemenangan di Pilpres 2024.
Hal tersebut ia sampaikan setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Dengan dukungan dari Golkar dan PAN, Prabowo kini mendapatkan dukungan sebanyak 4 parpol atau setara 265 kursi atau 46,09 persen kursi di DPR RI. dan terhitung sebagai koalisi gemuk.
“Tidak ada jaminan (Prabowo menang, Red), sama dengan saya waktu (Pilpres) 2004,” ujar JK saat ditemui di Kantor Pusat Palang Merah Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
Ia pun mengungkit saat dirinya maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004 yang lalu.
Saat itu, SBY-JK hanya didukung oleh parpol dengan akumulasi setara 11 persen kursi di DPR RI.
“Anda masih ingat, itu kita hanya didukung 11 persen, 4 partai. Tapi menangnya 60 persen jadi beda itu. Tidak simetris sama sekali,” ungkap JK.
Ia menuturkan bahwa pemilihan presiden nantinya masyarakat tidak lagi melihat latar belakang partainya. Akan tetapi, nantinya pemilih bakal memilih berdasarkan sosok capres dan cawapres yang dimajukan.
“Tokohnya, 11 persen partai yang mendukung kita waktu 2004 dengan Pak SBY yang memilih 60 persen. Tidak simetris banyaknya partai dengan, tidak simetris,” pungkas JK.
Untuk diketahui, Partai Golkar dan PAN telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai capres untuk Pilpres 2024 mendatang.
Kedua partai itu menyusul PKB yang terlebih dahulu berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.
Nantinya, poros koalisi Prabowo ini bakal melawan poros PDIP dan PPP yang telah mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Tak hanya itu, ada pula poros koalisi Partai Nasdem, PKS dan Demokrat yang telah mendukung Anies Baswedan menjadi capres.