Tajukpolitik – Ribuan masyarakat Jawa Barat, khususnya di Bandung, antusias menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di komplek Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Minggu (6/8).
Kedatangan AHY ke Bandung untuk hadir dalam acara Dialog Rakyat. AHY ditemani oleh bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.
Pada Dialog Rakyat di Bandung ini, AHY menuturkan terjadinya berbagai persoalan dalam 9 tahun terakhir. Mulai dari penghasilan daya beli menurun, kemiskinan, dan pengangguran meningkat, bahkan utang negara pun bertambah.
“Pembangunan manusia seolah terabaikan serta masalah lingkungan. Di mana-mana terjadi ketidakadilan, hingga demokrasi pun dibungkam lewat oligarki yang mendominasi. Kami terpanggil untuk melakukan perubahan sehingga hadir keadilan, kesejahteraan dan kedamaian di masa depan,” jelasnya.
Ia berharap dialog rakyat di Bandung ini bisa menghadirkan solusi terbaik demi memperjuangkan perubahan dan perbaikan menuju Indonesia yang semakin baik.
“Kita melihat ada pihak-pihak yang khawatir adanya perubahan. Tentu, tidak benar jika kami bakal melakukan perubahan secara total. Tetapi hakikat perubahan itu yang baik kami apresiasi dan kami lanjutkan. Tapi yang kurang baik harus ada perbaikan bersama-sama,” tegas peraih Adhi Makayasa tahun 2000 ini.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga menyindir pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang disebutnya hampir sampai di Kota Bandung.
AHY menyebut transportasi penghubung Jakarta-Bandung tidak sampai ke Kota Bandung, melainkan hanya sampai Padalarang, Bandung Barat.
“KCJB, hampir Bandung, karena berhentinya di Padalarang,” ujar alumni Harvard University tersebut.
Dalam pandangannya, pembangunan KCJB yang menelan biaya puluhan triliun rupiah ini salah perhitungan dan terkesan asal-asalan.
Ia menyebut salahnya prioritas pembangunan berdampak pada roda ekonomi rakyat yang bergerak lambat.