Tajukpolitik – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, berharap Pemilu 2024 mendatang memang benar menjadi pesta demokrasi untuk masyarakat.
Hinca menginginkan tidak ada lagi jatuh korban jiwa seperti halnya pada perhelatan Pemilu 2019 yang lalu.
Hal tersebut ia tegaskan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Polri untuk membahas persiapan pengamanan dan penegakan hukum Pemilu 2024 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11).
Hinca menambahkan kalau sekarang ini menjelang Pemilu 2024 masih ada rasa ketakutan dari masyarakat. Ia menyebut dalam bulan-bulan terakhir rasa-rasanya sangat menakutkan.
“Saya ingin mengajak kita semua masyarakat Indonesia pesta demokrasi ini siklus 5 tahunan. Pesta kita secara nasional yang terus berlangsung dari satu pesta ke pesta berikutnya,” ajak Hinca.
“Nah, karena itu saya berharap rapat dengar pendapat ini justru menggambarkan pesta itu dalam konteks kegembiraan karena kita ingin menyambut pesta siklus 5 tahunan ini berdasarkan pemikiran seperti itu dan ini adalah kewajiban konstitusional kita,” tambahnya.
Sementara itu, terkait upaya meningkatkan partisipasi pemilih, Hinca menilai sangat membutuhkan kehadiran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas).
Untuk itu, Hinca meminta agar Polri menaikkan gaji dan anggaran khusus untuk Bhabinkamtibnas.
“Bagian anggaran pemilu khusus untuk Bhabinkamtibnas, kita beri angka 658 miliar rupiah untuk 41.620 personil tapi untuk kerja 245 hari dari 262 hari tahun 2024 dikurangi 17 hari libur nasional, berarti benar waktu itu meminta kepada Kapolri agar tunjangan dinaikkan dari 50 ribu personil itu jadi 5,6 juta rupiah per bulan,” jelas Hinca.
Untuk diketahui, dalam Pemilu 2019 yang lalu, 25 personil polri gugur, baik karena sakit maupun karena kecelakaan dan lainnya. Belum lagi korban dari petugasnya yang sangat besar sampai 5000 sekian lebih. Dari hal tersebut Hinca menginginkan agar tak ada lagi korban jiwa.