Tajukpolitik – Perbedaan dukungan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, terkait calon presiden (Capres) yang didukung bisa mengakibatkan Jokowi dan Megawati akan perang terbuka.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Senin (3/7).
Jerry memprediksi akan terjadi perang terbuka antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, lantaran perbedaan dukungan Capres.
Jerry mengamati jika saat ini Jokowi telah memperlihatkan kecenderungan yang berbeda dengan PDIP mengenai arah dukungan nya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 mendatang.
Pasalnya, menurut Jerry, saat ini Jokowi disebut lebih senang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung sebagai capres oleh PDIP.
“Pasalnya, sebagian besar relawan Jokowi telah menyebrang ke Prabowo. Dan ini sinyalemen politik dimana Jokowi bakal memberi dukungan,” jelas Jerry.
Jerry juga menegaskan jika Kecenderungan Jokowi mendukung Prabowo semakin nyata dari pernyataan relawannya kepada publik.
“Saya pikir apa yang dikatakan Projo ada benarnya. Pasalnya Jokowi bercabang. Di Satu sisi dia mendukung Ganjar, di lain sisi dia mendukung Prabowo,” ujar Jerry.
Oleh karena itu, doktor komunikasi politik lulusan America Global University itu berpendapat, Pilpres 2024 bakal menjadi perang antara pimpinan dengan petugas partai.
“Kalau Jokowi mendukung Prabowo maka akan terjadi perang terbuka dengan Megawati,” pungkas Jerry.
Untuk diketahui, perbedaan dukungan antara Jokowi dan Megawati ini tentu saja akan berakibat kepada perpecahan di tubuh PDIP. Pasalnya, Jokowi tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendukung Capres pilihannya.
Apalagi, Jokowi pun telah terang-terangan untuk ikut campur alias cawe-cawe dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
