Tajukpolitik – Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman, membantah tuduhan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, terkait penimbunan bansos di Kantor DPD Golkar DIY untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
Gandung menjelaskan tumpukan minyak goreng dan terigu di Kantor DPD Golkar DIY akan dipakai untuk acara pasar murah atau tebus murah.
Ia menyampaikan jika paket sembako itu bukan berasal dari dana pemerintah ataupun bansos. Gandung bilang paket sembako itu dibeli dari anggaran pribadi anggota Golkar.
Gandung pun menuturkan Hasto seperti asal ngomong tanpa dilengkapi dengan data yang akurat saat menuding penimbunan bansos di Kantor DPD Golkar DIY dan menantang Hasto untuk taruhan agar bisa menjawab asal sembako tersebut.
“Pernyataan Hasto tidak dilengkapi dengan data yang kuat dan akurat. Itu menunjukkan wataknya yang bermulut tipis berotak bebal dan waton jeplak (asal ngomong),” tegas Gandung, Senin (5/2).
Gandung juga berani sesumbar jika memang tudingan Hasto benar, maka ia siap disembelih di Alun-Alun. Begitupun ia menantang Hasto.
“Jika betul tumpukan bansos yang ada di kantor Golkar DIY dari Pemerintah, saya siap disembelih di Alun-alun tetapi kalau tidak betul apakah saudara Hasto siap disembelih?” tegas anggota DPR RI dari Komisi VII ini.
Gandung bilang program sembako tebus murah ini juga untuk membantu masyarakat. Lalu, tahap pertama disebarkan di 5 kabupaten kota se DIY sebanyak 100 ribu paket sembako tebus murah.
“Dan, mendapatkan sambutan antusias dari warga masyarakat,” ujar Gandung.
“Kami kader Golkar tidak pernah mempraktikkan politik “Genthong Babi” yang menggunakan program pemerintah untuk kepentingan partai untuk kepentingan kampanye,” tambah Gandung.
Dia menyindir Hasto dengan ibarat kalimat maling teriak maling.
“Jangan-jangan ini seperti maling teriak maling,” tegas Gandung.