Tajukpolitik – Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kabiro Humas Kemhan), Edwin Adrian Sumantha, membantah klaim calon presiden (capres) Anies Baswedan terkait separuh jumlah tentara atau TNI tidak memiliki rumah dinas.
Edwin mengatakan rumah dinas TNI hanya diperuntukkan bagi prajurit TNI yang telah berkeluarga. Ia menekankan data kebutuhan rumah dinas sangat dinamis karena ada prajurit TNI yang pensiun dan menikah.
“Kurang lebih jumlah rumah dinas untuk yang berkeluarga sekitar 350 ribu unit, sedangkan yang belum terealisasi ada sekitar 100 ribu unit,” jelas Edwin.
Edwin menambahkan, untuk prajurit TNI yang bujangan diberi fasilitas tinggal di mess atau barak.
“Saat ini sisanya masih terus dipenuhi,” tegas Edwin.
Berdasarkan data tersebut, gap antara kebutuhan rumah prajurit saat ini dengan yang telah terealisasi sekitar 28%. Adapun angka ini berbeda dari klaim Anies yang menyatakan ‘separuh dari anggota TNI tidak punya rumah’, yang artinya 50% dari jumlah seluruh anggota TNI baik, yang sudah dan belum menikah tidak memiliki rumah.
Untuk diektahui, dalam debat capres ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) lalu, Anies Baswedan mengungkapkan separuh dari anggota tentara nasional Indonesia (TNI) tidak memiliki rumah.
Hal tersebut disampaikan oleh capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan yang disii Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini ditujukan untuk menyerang capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
“Tentara kita separuhnya tidak punya rumah dinas. sementara Menterinya punya lebih 340.000 hektare tanah di republik ini,” kata Anies dalam keterangannya, Senin (8/1).
Tentu saja, dengan penjelasan dari Kabiro Humas Kemhan bisa disebut bahwasanya Anies telah menyampaikan data yang keliru.
