Tajukpolitik – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Baidowi, menilai perlu ada audit pembangunan KCJB atau Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang mengalami kendala lantaran pihak pengelola lupa membangun akses jalan ke stasiun.
“Ke depan harus dilakukan audit siapa yang miss manajemen di sini,” tegas Achmad Baidowi yang akrab dipanggil Awiek ini, Rabu (2/8).
Awiek mengatakan dengan adanya kelalaian ini, menunjukkan adanya miss manajemen di lapangan. Untuk itu, diperlukan audit pembangunan KCJB.
“Harusnya itu tidak terjadi. Meskipun, hari ini sedang dibangun akses itu tetapi kan namanya saja tetap telat,” ujar Awiek.
Menurut Awiek, pihak pengelola harusya fokus kepada akses penunjang KCJB tidak hanya konstruksinya saja.
“Di mana-mana itu, tidak hanya fokus ke konstiruksinya tapi akses terhadap stasiun itu juga harus dipikirkan. Pasti ada dalam skema perencanaan, cuman mungkin lupa karena fokus ke infrastrukturnya sehingga akses-akse pendukung, tidak tergarap, meskipun sudah masuk dalam perencanaan,” tutup Awiek.
Untuk diketahui, sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku sebal dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) lantaran akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan.
“Dengan PMO yang dibikin kompleks, saya missed satu hal. November tahun lalu saya baru realize, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini juga saya sebel juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang,” jelas Kartika dalam acara InJourney Talks, Selasa (1/8).
Ia mengatakan akibat hal itu, mau tak mau Stasiun Karawang dan Padalarang akan terlambat dibuka. Sebab, jika Stasiun Karawang dibuka sekarang, maka tidak ada jalan aksesnya.
“Makanya Karawang sama Padalarang akan terlambat, baru akhir tahun karena di Karawang itu kalau kita buka stasiunnya di depannya nggak ada jalan. Ini juga stupid juga kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya. Itu bisa kelewatan juga,” katanya.
“Saya bilang gimana dulu perencanaan bisa kelewatan masalah jalan nggak ada, baru sekarang mau dibangun,” sambungnya.