Uji klinik di Indonesia dilakukan di lima pusat medis, yakni FKUI, RC3ID Universitas Padjadjaran Bandung, RSUP Persahabatan, RS UI, dan RSI Cempaka Putih, dengan koordinator peneliti Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K). Sebanyak 2.500 dari total 20.000 partisipan global berasal dari Indonesia.
Baca juga: Ajbar Desak Pemerintah Percepat Ketersediaan dan Distribusi Vaksin PMK
Vaksin ini dikembangkan oleh GSK bersama AERAS, dan menggunakan protein fusi dari dua antigen Mycobacterium tuberculosis dengan bahan adjuvant AS01E, yang juga digunakan dalam vaksin Shingrix dan malaria RTS,S.
Sebelumnya, uji klinik fase 2b menunjukkan bahwa vaksin ini mampu menurunkan risiko perkembangan TBC aktif hingga 50% pada individu HIV negatif dengan infeksi TB laten. Uji coba ini menjadi langkah penting menuju pengendalian TBC global.