TajukNasional Menteri Agama, Nasaruddin Umar, meresmikan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katolik Maria Diangkat ke Surga Paroki Katedral di Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Terowongan ini bukan hanya sebagai fasilitas akses, tetapi juga sebagai simbol pentingnya toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Nasaruddin menjelaskan bahwa filosofi di balik pembangunan terowongan ini adalah untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan dalam perbedaan.
“Terowongan silaturahmi ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antarumat beragama,” ungkapnya.
Secara teknis, terowongan yang dibangun selama 280 hari ini memiliki panjang 34 meter, lebar 41 meter, dan tinggi 3 meter, dengan kedalaman 6 meter. Terowongan tersebut juga dilengkapi dengan galeri dan diorama yang menceritakan hubungan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Menurut Nasaruddin, kedalaman terowongan ini melambangkan kedalaman hati umat beragama dalam menjaga toleransi dan saling pengertian.
Terowongan silaturahmi ini juga dilengkapi dengan fasilitas parkir yang dapat menampung hingga 1.000 kendaraan, yang bertujuan untuk memudahkan akses bagi jemaah dari kedua tempat ibadah.
“Kami membangun tempat parkir dengan kapasitas 800 hingga 1.000 kendaraan untuk digunakan bersama antara jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral,” kata Nasaruddin.
Peresmian terowongan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia dan menjadi contoh bagi dunia tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari.