TajukNasional Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan di rumah saudagar minyak Mohammad Riza Chalid dan Plaza Asia pada Selasa (25/) terkait kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), yang melibatkan anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR).
Penggeledahan di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, yang diyakini juga digunakan sebagai kantor, menghasilkan temuan signifikan.
Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa pihaknya menemukan 34 ordner yang berisi dokumen terkait aktivitas impor minyak mentah dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam sektor ini, termasuk aktivitas pengiriman.
Selain itu, ditemukan 89 bundel dokumen yang kini tengah dianalisis lebih lanjut untuk mengungkap keterkaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi.
Pihak kejaksaan juga menyita uang tunai sebesar Rp833 juta dalam bentuk rupiah dan 1.500 USD, serta dua CPU komputer yang digunakan untuk menyimpan data terkait kasus ini.
Penyidik Kejagung terus melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen tersebut untuk menggali informasi lebih lanjut terkait dugaan korupsi yang melibatkan pengelolaan impor dan ekspor minyak mentah, serta kegiatan lainnya yang berpotensi merugikan negara.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka, termasuk empat pegawai Pertamina dan tiga pihak swasta.
Beberapa di antaranya adalah Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, serta sejumlah pejabat tinggi di PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Navigator Khatulistiwa.
Total kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun, yang meliputi kerugian dari ekspor minyak mentah, impor minyak mentah dan BBM, serta kompensasi dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Kejagung terus mendalami kasus ini untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dan memulihkan kerugian negara yang sangat besar.
