TajukNasional Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang digagas Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kini menghadapi ancaman mangkrak akibat terhentinya aliran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Berdasarkan data Otorita IKN, proyek tersebut telah menyerap anggaran sebesar Rp147,41 triliun, dengan Rp89 triliun berasal dari APBN.
Isu terhentinya proyek IKN menjadi perbincangan hangat di media sosial X. Sejumlah warganet menyoroti lambannya realisasi investasi yang sebelumnya dijanjikan pemerintah.
“Dan sekarang gantian kita semua yang kaget, karena ternyata investor yang katanya ratusan itu kagak ada,” tulis akun @abu_waras, Rabu (12/2).
Komentar serupa juga dilontarkan akun @Mas_zobirin yang mempertanyakan transparansi pemerintah dalam menarik investasi asing.
“Kenapa orang ini lancar banget kalau bohong alias hoaks? Apakah rakyatnya gampang disogok bansos atau wakil rakyatnya yang gak peduli?” tulisnya.
Sementara itu, akun @antozz mengkritik respons masyarakat terhadap situasi ini. “Kok bisa ya berbohong begini tanpa malu, dan lucunya di negeriku ini masih ada yang membelanya. Udah dibohongi, ditipu, dibela pula, dipilih pula anaknya…,” cuitnya.
Awalnya, Jokowi memperkirakan pembangunan IKN akan membutuhkan dana sebesar Rp460 triliun hingga 2045, dengan 80 persen pendanaan berasal dari investasi swasta.
Saat masih menjabat, Jokowi mengklaim bahwa sudah ada 55 investor yang berkomitmen menanamkan modal di IKN, serta 472 investor lain yang menunjukkan minat.
Dari jumlah tersebut, telah dilakukan verifikasi dan menyisakan 220 investor yang masih dalam tahap seleksi.
“Dalam proses seleksi dan verifikasi, ada 472 LoI (Letter of Interest), lalu diverifikasi menjadi 220, masih terus diseleksi,” kata Jokowi saat itu.