TajukNasional – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan progres dan tantangan dalam upaya mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Menurutnya, meskipun target mengentaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 terlihat sulit, ada optimisme bahwa angka tersebut dapat ditekan di bawah 0,5 persen.
“Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia mencatatkan angka 0,83 persen, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di 1,12 persen,”ujar Muhadjir, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/7).
Muhadjir menyebut hal ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan melalui berbagai strategi, termasuk penurunan pengeluaran keluarga miskin, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan, serta optimalisasi penanganan kantong-kantong kemiskinan.
Meskipun pemerintah sebelumnya menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai nol persen pada tahun 2024, hal ini dianggap tidak realistis oleh banyak pihak, termasuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Menurut Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi, target yang lebih masuk akal adalah antara 0,5 hingga 0,7 persen.
Meskipun begitu, ia menyatakan optimisme bahwa angka sekitar 0,3 persen juga bisa menjadi kenyataan dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku ekonomi, dan mitra non-pemerintah.
Pemerintah berkomitmen untuk memaksimalkan sisa waktu hingga akhir tahun 2024 untuk terus menekan angka kemiskinan ekstrem. Upaya ini tidak hanya mencakup strategi ekonomi, tetapi juga respons terhadap inflasi yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, kolaborasi lintas sektor dan evaluasi terus menerus atas program-program yang ada menjadi krusial.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia tidak ringan, optimisme dari pemerintah dan stakeholders terkait menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai target yang lebih realistis dan berkelanjutan.
Dengan strategi yang terencana dan implementasi yang efektif, harapan untuk mencapai kemajuan signifikan dalam mengurangi kemiskinan ekstrem semakin mendekati kenyataan.