TajukNasional Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan komitmennya untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman atau Sritex.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemenko Perekonomian, Airlangga menjelaskan bahwa sejumlah langkah telah disiapkan untuk memastikan operasional Sritex tetap berjalan meskipun perusahaan sedang dalam proses pailit.
“Saat ini, yang terpenting adalah memastikan perusahaan ini masih tetap beroperasi. Bea Cukai telah memberikan izin untuk kegiatan impor dan ekspor, meskipun manajemen kini berada di bawah pengawasan kurator,” ujar Airlangga.
Namun, ia tidak merinci sampai kapan izin ekspor-impor untuk Sritex akan diberlakukan.
Selanjutnya, pemerintah akan memantau perkembangan putusan pengadilan terkait status pailit Sritex.
“Sebagai negara hukum, kami akan menghormati proses sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Pengadilan Niaga Semarang telah memutus pailit Sritex dan menunjuk empat kurator untuk melakukan verifikasi utang yang dimiliki perusahaan.
Airlangga menegaskan bahwa pemerintah berharap Sritex dapat tetap beroperasi selama proses ini.
Selain itu, sambil menunggu hasil dari kurator, pemerintah juga mempersiapkan langkah-langkah untuk mencegah masalah sistemik di sektor industri padat karya. Salah satunya adalah dengan mendorong restrukturisasi perusahaan.
Beberapa waktu lalu, sejumlah perusahaan tekstil lainnya juga menghadapi masalah serupa namun berhasil melakukan restrukturisasi.
“Restrukturisasi adalah salah satu langkah yang didorong oleh pemerintah untuk menjaga keberlangsungan industri,” tutup Airlangga.
Dengan upaya ini, pemerintah berharap dapat memberikan dukungan yang diperlukan agar Sritex dan industri tekstil di Indonesia tetap bertahan dan berkembang.
