TajukNasional Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional (Garda) akan menggelar aksi demonstrasi serentak pada Kamis (29/8) di wilayah Jabodetabek.
Selain ojol, ribuan kurir juga akan turut serta dalam aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tekanan yang mereka alami dari perusahaan aplikasi.
Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menjelaskan bahwa aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan keresahan para mitra terhadap perusahaan aplikasi serta pihak pemerintah.
“Kami menghormati dan mendukung aksi damai selama tidak menimbulkan gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas para pengemudi ojol yang semakin tertekan,” kata Igun dalam keterangan resmi pada Rabu (28/8).
Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah meminta adanya status hukum yang jelas untuk ojek online, yang dinilai masih ilegal tanpa Undang-Undang yang mengatur.
Para pengemudi merasa bahwa tanpa adanya legal standing, perusahaan aplikasi bisa bertindak semena-mena tanpa ada sanksi tegas dari pemerintah, sehingga memicu protes di kalangan mitra.
“Aksi ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 500-1.000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek. Rencana pelaksanaan akan dimulai pukul 12.00 dengan rute menuju Istana Merdeka, kantor Gojek di Petojo, Jakarta Pusat, dan kantor Grab di Cilandak, Jakarta Selatan,” ujar Igun.
Garda Indonesia berharap perusahaan aplikasi dapat menghormati penyampaian pendapat para mitranya dan pemerintah dapat mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah berulang dalam ekosistem transportasi online.
Igun juga menegaskan bahwa Garda mendukung aksi damai tanpa paksaan, dan meminta peserta untuk mematuhi aturan serta tidak memaksa rekan-rekannya yang tidak ikut serta.
“Jika mau offbid, silakan. Namun, sebaiknya tidak mendekat ke area aksi,” pungkasnya.