TajukNasional Beredarnya poster calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar berpotensi memicu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Analisis ini disampaikan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Sabtu (15/2).
Menurut Jamiluddin, poster tersebut bisa menjadi strategi politik internal Golkar untuk mendorong Munaslub. Harapannya, suara dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar semakin kuat dalam mendukung pergantian kepemimpinan.
“Jadi, poster tersebut bisa jadi sebagai umpan politik di internal Golkar untuk mengganti Bahlil. Harapannya muncul suara dari DPD untuk dilaksanakan Munaslub,” kata Jamiluddin.
Lebih lanjut, Jamiluddin menilai bahwa Munaslub bisa menghadirkan figur-figur muda dan loyal terhadap partai sebagaimana yang terlihat dalam poster Caketum.
“Nama-nama yang muncul itu tampaknya hanya pancingan agar faksi-faksi yang ada di internal Golkar bersatu menyepakati Munaslub,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Munaslub akan menghasilkan pemimpin yang lebih mencerminkan karakter Golkar serta memiliki loyalitas kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Momentum kebijakan gas 3 kg yang blunder dijadikan alasan untuk mendepak Bahlil dari Ketum Golkar. Bahlil dinilai bukan sosok ideal untuk memimpin Golkar,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar gambar lima figur calon Ketua Umum Partai Golkar melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp pada Rabu (12/2).
Empat di antaranya merupakan anggota Kabinet Merah Putih, yaitu Meutya Viada Hafid, Nusron Wahid, Dito Ariotedjo, dan Maman Abdurahman. Sementara satu nama lainnya adalah Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR.
Poster ini muncul tak lama setelah Golkar menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025, meskipun Munas resmi Partai Golkar dijadwalkan berlangsung pada 2029.