TajukNasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kendal pada Rabu (7/8).
Pabrik ini merupakan langkah signifikan dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Presiden Jokowi mengapresiasi kecepatan pembangunan fasilitas ini, yang hanya memerlukan waktu 10 bulan sejak kesepakatan ditandatangani di Beijing.
“Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini. Baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing, tahu-tahu pabriknya sudah jadi,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden juga menekankan pentingnya kecepatan dalam proses pembangunan, yang menurutnya akan membantu Indonesia mengalahkan negara lain dalam kompetisi global.
Jokowi menjelaskan bahwa terbangunnya pabrik ini merupakan bagian dari mimpi besar untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Ia menceritakan perjalanan kebijakan yang penuh tantangan, termasuk keputusan kontroversial pada tahun 2020 untuk menghentikan ekspor nikel mentah.
Langkah ini, yang pada awalnya menyebabkan kerugian signifikan, kini terbukti efektif.
“Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik mulai kelihatan nyata. Meskipun banyak yang menentang, saat ini nilai tambah dari ekspor nikel kita melonjak drastis,” ujar Jokowi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mencatat bahwa nilai ekspor nikel Indonesia telah meningkat menjadi 34 miliar dolar AS, dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 33 triliun rupiah.
Dengan adanya pabrik ini, Jokowi berharap Indonesia akan terus mengembangkan sektor kendaraan listrik dan industri terkait, menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi ekonomi nasional.