TajukNasional Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Palopo, Senin (10/3).
Mereka menuntut keadilan atas kasus dugaan pembunuhan Feni Ere yang hingga kini belum terungkap.
Pantauan di lokasi, para demonstran mengenakan pakaian hitam seragam dan membawa keranda mayat sebagai simbol matinya keadilan di Kota Palopo.
Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan ‘No Money No Justice’, ‘Justice for Feni Ere’, dan ‘Tangkap Pembunuh Feni Ere’.
Aksi protes ini juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja kepolisian.
Para mahasiswa secara bergantian melakukan orasi, mengecam lambannya penyelidikan kasus ini.
“Kami menilai pihak kepolisian sangat lambat dalam menangani kasus pembunuhan Feni Ere,” teriak salah satu orator.
Para demonstran juga menuntut pencopotan Kapolres Palopo dan Kasat Reskrim Polres Palopo karena dianggap gagal mengungkap pelaku pembunuhan.
“Kemana Kapolres Palopo? Kemana Kasat Reskrim Polres Palopo? Copot mereka karena tidak berhasil menangkap pembunuh Feni Ere,” tambahnya.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam dari mahasiswa dan masyarakat terhadap penegakan hukum yang dinilai tidak memberikan kepastian keadilan bagi korban.
Feni Ere dilaporkan menghilang sejak Januari 2024, dan keluarganya telah melapor ke pihak kepolisian.
Setahun kemudian, pada Februari 2025, kerangka mayat Feni Ere ditemukan di Kilometer 35, Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo.
Keluarga korban kembali melaporkan dugaan pembunuhan ini ke kepolisian pada 20 Februari 2025.
Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Feni Ere.