TajukNasional Pemerintah Indonesia akan menempatkan pelaku pengedar narkoba di lapas super-maximum security sebagai bagian dari upaya memutus rantai peredaran narkoba di tanah air.
Langkah ini diumumkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang juga menjabat sebagai Ketua Desk Pemberantasan Narkoba, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
Jenderal Sigit mengungkapkan bahwa kebijakan penempatan pelaku pengedar narkoba di lapas dengan pengamanan ketat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemberantasan narkoba, yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden, mendapatkan dukungan penuh dari berbagai instansi terkait.
“Setelah melakukan rapat dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, kami sepakat untuk menempatkan seluruh pelaku pengedar narkoba di lapas super-maximum security,” kata Jenderal Sigit.
Langkah ini diharapkan dapat menghentikan pengendalian dan peredaran narkoba yang selama ini masih dilakukan oleh para pelaku, termasuk mereka yang telah divonis mati atau seumur hidup.
Menurut Jenderal Sigit, keberadaan lapas dengan pengamanan tinggi ini bertujuan untuk memutus potensi pengendalian jual beli narkoba dari dalam penjara.
“Kami berharap ini dapat memotong jaringan peredaran narkoba yang masih dikendalikan oleh narapidana di lapas,” ujarnya.
Selain itu, Jenderal Sigit menambahkan bahwa pihaknya bersama lembaga penegak hukum lainnya sepakat untuk memberikan hukuman maksimal kepada semua pengedar dan bandar narkoba yang tertangkap.
Ia juga berharap Mahkamah Agung akan memberikan vonis yang setimpal untuk para pelaku.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat memperkuat upaya pemberantasan narkoba di Indonesia, sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana narkotika.
