TajukNasional Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (2/10).
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah dengan tantangan sumber daya air seperti NTT.
“Air merupakan barang yang sangat vital, yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di NTT, air begitu pentingnya,” ungkap Jokowi.
Ia menyoroti peran air dalam pertanian, menyebut bahwa ketersediaan air adalah kunci kemakmuran bagi masyarakat setempat. Bendungan ini diharapkan dapat mendukung para petani dalam menanam berbagai komoditas, seperti padi, jagung, dan singkong.
Bendungan Temef, yang mulai dibangun pada 2017 dengan total biaya Rp2,7 triliun, memiliki luas genangan mencapai 298 hektar dan mampu menampung hingga 45 juta meter kubik air.
Jokowi menjelaskan bahwa bendungan ini akan mengairi lahan pertanian seluas 4.200 hektare, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
“Ini nanti bisa menampung air sebanyak 45 juta meter kubik, sangat bermanfaat bagi petani,” tambahnya.
Selain itu, bendungan ini juga diharapkan dapat membantu mereduksi risiko banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan sekitarnya.
Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya pengelolaan yang baik terhadap bendungan ini. Ia menitipkan pesan kepada Bupati setempat agar memanfaatkan Bendungan Temef untuk kesejahteraan masyarakat.
“Manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” pesannya.
Dengan peresmian Bendungan Temef, pemerintah berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak bencana alam di NTT.