Minggu, 19 Januari, 2025

Lakukan Mutasi TNI Besar-besaran, Pengamat: Upaya Konsolidasi Kekuasan Presiden Prabowo

TajukNasional Pada awal Desember 2024, sebanyak 300 perwira tinggi (pati) TNI menerima mutasi, rotasi, dan promosi jabatan. Ini merupakan mutasi gelombang pertama di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor 1545/XII/2024 yang diterbitkan pada 6 Desember 2024.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, surat keputusan tersebut sudah dikonfirmasi dan akan segera dipublikasikan. Salah satu perubahan signifikan dalam mutasi ini adalah penunjukan perwira TNI AD pada posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, yang sebelumnya dijabat oleh perwira Angkatan Laut. Mutasi ini menandai perubahan tradisi dalam struktur organisasi TNI.

Selain itu, sejumlah perwira tinggi TNI AD juga mengalami promosi dan mutasi. Mayjen Achiruddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Danpaspampres, dipromosikan menjadi Pangdam Mulawarman. Jabatan Danpaspampres yang ditinggalkan diperkirakan akan diisi oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen Jon Afriandi.

Perubahan juga terjadi di Badan Intelijen Negara (BIN) dan atase pertahanan di beberapa negara. Muhammad Herindra, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, diangkat menjadi Kepala BIN.

Sementara itu, sejumlah atase pertahanan Indonesia di luar negeri juga diganti, seperti Kolonel Yose Ridha yang dipindah menjadi Atase Pertahanan RI di AS dan Kolonel Laut Sumartono yang menjadi Atase Pertahanan di China.

Konsultan pertahanan, Alman Helvas Ali, menilai mutasi ini sebagai upaya konsolidasi kekuasaan.

Dia mencatat promosi untuk jenderal-jenderal yang sebelumnya kritis terhadap pemerintah dan pergeseran sejumlah jenderal dari era pemerintahan Jokowi. Mutasi ini menjadi sinyal perubahan besar dalam struktur TNI di bawah kepemimpinan Prabowo.

Alman pun menyoroti jabatan Pangkogabwilhan I yang kini dipegang pati TNI AD.

Menurutnya, perubahan tersebut tidak sejalan dengan kebiasaan menyikapi perkembangan geostrategi selama ini.

Pasalnya, persepsi ancaman di ranah Pangkogabwilhan I didominasi oleh masalah Laut China Selatan. Terkait mutasi di tubuh BIN, Alman menilai, perubahan itu sebagai kewajaran.

Menurutnya, diperkirakan akan ada mutasi-mutasi baru untuk menguatkan BIN di bawah kepemimpinan yang baru.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini