TajukNasional Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik 961 kepala daerah beserta wakilnya dalam sebuah prosesi bersejarah.
Pelantikan serentak ini menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia dan digelar di halaman tengah antara Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/1).
Acara pelantikan diawali dengan kirab dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Kepresidenan. Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Presiden Prabowo kemudian membacakan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pelantikan para gubernur dan wakil gubernur, serta keputusan Menteri Dalam Negeri mengenai pengesahan bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota.
Dalam momen sakral ini, Presiden Prabowo memimpin langsung pengambilan sumpah jabatan para kepala daerah
“Bersediakah Saudara-saudara mengucapkan sumpah janji sesuai agama masing-masing?” tanya Prabowo kepada para kepala daerah, yang serempak menjawab, “Bersedia.”
Sebagai bagian dari prosesi, enam kepala daerah mewakili masing-masing agama dalam pengambilan sumpah dan penandatanganan berita acara.
Mereka adalah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Islam), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (Katolik), Wali Kota Singkawang Tjhau Chui Mie (Buddha), Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Hindu), Wali Kota Manado Andrei Angouw (Konghucu), dan Bupati Merauke Yoseph P. Gebze (Kristen Protestan).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan bahwa pelantikan ini mencakup 33 gubernur dan wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, serta 85 wakil wali kota.
Presiden Prabowo juga dijadwalkan menyampaikan amanat kepada para kepala daerah yang baru dilantik, menekankan pentingnya pengabdian kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.