Minggu, 23 Februari, 2025

Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Pembunuhan Pemimpin Hamas oleh Israel

TajukNasional Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi darurat pada Rabu (31/7) untuk membahas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, ibu kota Iran. Pertemuan ini diadakan atas permintaan Iran yang didukung oleh Rusia, Aljazair, dan China. Pembunuhan Haniyeh telah memicu berbagai reaksi di kalangan anggota DK PBB.

Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, mengutuk keras pembunuhan Haniyeh. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai usaha terang-terangan untuk merusak upaya perdamaian yang sedang berjalan. Cong juga menyatakan keprihatinan mendalam mengenai potensi eskalasi kekacauan di kawasan sebagai akibat dari insiden ini.

“China sangat khawatir bahwa insiden ini dapat memperburuk pergolakan di kawasan. Pembunuhan ini bukan hanya serangan terhadap individu, tetapi juga merupakan upaya untuk menggagalkan usaha perdamaian,” kata Cong.

Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, juga mengecam tindakan Israel sebagai serangan teror yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran. Bendjama menilai bahwa serangan ini merupakan ancaman terhadap hubungan diplomatik global dan prinsip-prinsip tatanan internasional. Ia juga mengkritik kebijakan Israel yang dianggap menyebabkan kekerasan yang meluas di berbagai negara, termasuk Gaza, Tepi Barat, Yaman, Lebanon, Suriah, dan Iran.

“Ini bukan sekadar serangan terhadap satu orang. Ini adalah serangan kejam terhadap fondasi hubungan diplomatik dan kedaulatan negara,” tegas Bendjama. “Kita harus bertanya-tanya, di mana kegilaan ini akan berakhir?”

Sementara itu, Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, menegaskan kecaman negaranya terhadap pembunuhan Haniyeh dan menilai bahwa serangan tersebut berpotensi merusak proses mediasi antara Hamas dan Israel. Polyansky menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menerapkan resolusi Dewan Keamanan 1701 secara penuh.

“Serangan ini merupakan pukulan telak terhadap upaya mediasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza. Kita harus menyadari dampak serius dari tindakan ini,” ujar Polyansky.

Di sisi lain, Wakil Tetap AS untuk PBB, Robert Wood, menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dari serangan Hizbullah dan kelompok teroris lainnya. Wood menilai bahwa serangan terhadap Israel, yang menurutnya didukung oleh Iran, tidak boleh ditoleransi.

Wakil Tetap Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, juga mengingatkan bahwa kekerasan yang meningkat tidak menguntungkan siapa pun. Ia mendesak semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri, sembari menegaskan komitmen Inggris terhadap keamanan Israel. Woodward menegaskan hak Israel untuk membela diri dan mencatat bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran terus melancarkan serangan terhadap Israel.

Dengan tanggapan yang bervariasi dari anggota DK PBB, situasi di kawasan tetap menjadi perhatian utama komunitas internasional, terutama terkait dengan stabilitas dan perdamaian regional.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini