TajukNasional Pada hari terakhir Pestapora 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/9), Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menampilkan kebolehannya melukis di hadapan ribuan pengunjung. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang merasa kagum dengan bakat seni ayahnya.
AHY mengungkapkan bahwa sejak Ani Yudhoyono meninggal pada Juni 2019, SBY mulai kembali menekuni dunia melukis sebagai pelarian emosional. “Kami baru tahu tiga tahun terakhir ini, Papa kembali melukis setelah puluhan tahun berhenti. Terakhir kali ia melukis saat remaja, dan setelah kehilangan Bu Ani, beliau menemukan kebahagiaan melalui seni,” jelas AHY.
Bagi SBY, melukis menjadi cara untuk mengekspresikan rasa cinta yang mendalam terhadap mendiang istrinya. AHY menggambarkan ini sebagai “ekspresi cinta luar biasa buat Bu Ani” yang telah berkembang menjadi hobi baru yang membanggakan.
Dalam sesi melukis yang dipandu oleh Vincent dan Desta dari Vindes, SBY memilih untuk menggambarkan pemandangan Gunung Lawu di Jawa Tengah. “Aku ingin melukis pemandangan alam Indonesia, ada foto Gunung Lawu sebagai referensi. Ini menggambarkan senja yang indah di atas gunung,” ungkap SBY saat berbicara tentang inspirasinya.
Dengan waktu satu jam, SBY menggunakan kuas besar untuk melukis panorama Gunung Lawu, menciptakan suasana senja yang dramatis di atas kanvas. Bersama 20 orang lainnya yang telah dipilih oleh Vindes, SBY menyelesaikan karyanya dengan penuh dedikasi.
Sebelumnya, pada hari pertama Pestapora, SBY juga tampil memukau dengan membawakan beberapa lagu populer, seperti “Pelangi di Matamu” dan “Yellow”, menunjukkan sisi artistik lainnya di luar dunia politik.
SBY membuktikan bahwa cinta dan seni dapat berjalan seiring, membawakan pesan emosional melalui lukisan dan musik di hadapan publik.
