TajukNasional Kasus penembakan yang melibatkan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis, 2 Januari 2025, masih menjadi perhatian publik.
Perbedaan versi kronologi antara pihak kepolisian dan TNI AL semakin memperumit pengungkapan kejadian yang menyebabkan Ilyas tewas tersebut.
Menurut keterangan polisi, peristiwa penembakan ini berawal dari dugaan penggelapan mobil rental milik Ilyas. Mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO disewakan kepada Ajat Sudrajat dari Pandeglang. Namun, Ajat kemudian menyewakan mobil tersebut kepada seseorang berinisial IH yang menggunakan identitas palsu.
Mobil tersebut akhirnya dijual hingga dikuasai oleh oknum TNI AL, Sertu AA. Setelah Ilyas melacak mobil melalui GPS yang masih aktif, ia dan anaknya menemukan kendaraan itu berada di Rest Area KM 45. Di sana terjadi tarik-menarik antara pihak korban dan pelaku, yang berujung pada penembakan.
Namun, versi TNI AL berbeda. Panglima Koarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata menyatakan bahwa insiden ini dipicu oleh permasalahan terkait pembelian mobil. Denih juga mengungkapkan bahwa tiga anggota TNI AL, termasuk Sertu AA, dikeroyok sekitar 15 orang di lokasi kejadian.
Meskipun demikian, Denih mengakui bahwa salah satu anggotanya menembak Ilyas hingga tewas.
Sementara itu, anak korban, Agam, menjelaskan bahwa mereka melacak mobil tersebut dengan GPS yang masih aktif setelah dua GPS lainnya mati. Agam juga menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku, yang dinilai bisa diselesaikan secara damai.
Ia berharap pelaku, yang merupakan oknum TNI, dipecat dan diproses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Kasus ini terus berkembang, dan masyarakat menunggu proses hukum yang transparan terkait kejadian yang merenggut nyawa tersebut.
