Rabu, 4 Desember, 2024

Bahas Kepemimpinan Transformasional dalam Disertasi, Herzaky: Kepemimpinan AHY Kunci Soliditas Kader Demokrat

TajukNasional Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, resmi meraih gelar doktor dari Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, dan Komitmen terhadap Decision to Stay yang Dimediasi oleh Intention to Stay pada Partai Demokrat di Indonesia Pasca Penolakan Pengesahan KLB Ilegal oleh Kemenkumham.”

Herzaky diuji oleh tim yang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Unair, Prof. Badri Munir Sukoco, dengan promotor Prof. Fendy Suhariadi dan co-promotor Prof. Suparto Wijoyo.

Disertasi Herzaky menyoroti kepemimpinan transformasional Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam menjaga soliditas kader pasca ancaman eksternal, terutama setelah penolakan KLB ilegal oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

“Kepemimpinan AHY bukan hanya soal mengelola partai, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan komitmen jangka panjang di antara para kader,” jelas Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/10).

Ia menilai bahwa penolakan KLB ilegal menjadi ujian krusial bagi Demokrat, di mana AHY berhasil memimpin partai melewati masa sulit dengan mengedepankan integritas dan visi yang jelas.

Herzaky juga menekankan pentingnya peran AHY dalam membawa angin segar di tengah maraknya politik transaksional di Indonesia.

“Demokrat tetap solid karena dipimpin oleh pemimpin yang berbasis pada integritas dan visi jangka panjang, bukan kepentingan jangka pendek,” ujarnya.

Melalui disertasinya, Herzaky berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut terkait pengelolaan partai politik yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan bahwa partai politik memiliki peran penting dalam membentuk pemimpin masa depan Indonesia.

“Kita sering membahas SDGs dan Indonesia Emas 2045, tetapi jarang menyoroti pengelolaan partai politik sebagai tempat pembentukan pemimpin masa depan,” tutup Herzaky.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini