TajukNasional Di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, dunia saat ini menghadapi ancaman nyata berupa potensi perang nuklir.
Kekhawatiran akan pecahnya konflik berskala global yang melibatkan negara-negara besar yang dipersenjatai senjata nuklir semakin mengemuka. Hal ini dapat mengakibatkan kehancuran besar bagi umat manusia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, mengungkapkan kekhawatirannya melalui akun X miliknya pada Rabu (15/10).
Dalam pernyataannya, ia menyoroti bahwa “dunia sedang dalam ancaman perang nuklir, ada lagi ramalan krisis ekonomi global 2025,” yang mencerminkan ketidakpastian yang melanda situasi internasional saat ini.
Sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Indonesia, Jimly menekankan pentingnya perhatian serius terhadap kondisi global yang memprihatinkan.
“Bangsa kita mesti waspada, jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal sepele di masa lalu, apalagi didasari oleh kemarahan dan kebencian yang serba berlebihan dan terlalu emosional,” ujarnya.
Ancaman perang nuklir, lanjutnya, tidak hanya berpotensi mengancam keamanan global, tetapi juga akan berdampak signifikan pada stabilitas ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam konteks ini, upaya pencegahan terhadap perang nuklir menjadi semakin mendesak dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Kondisi yang semakin memanas ini menuntut kerjasama internasional yang kuat untuk meredakan ketegangan. Jimly berharap agar masyarakat Indonesia dapat lebih fokus pada isu-isu penting ini, dan tidak terjebak dalam perselisihan yang tidak produktif.
Dengan demikian, diharapkan negara dapat berperan aktif dalam upaya menjaga perdamaian dunia.
