TajukPolitik – Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, merespons Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merasa kecewa karena Indonesia masih banyak mengekspor barang mentah daripada barang yang sudah diolah.
Gigin menyindir Jokowi yang sudah berkuasa selama 9 tahun, tetapi baru sekarang sadar apa yang terjadi. Kritikan tersebut ia sampaikan lewat akun media sosial Twitternya.
“Sudah 9 tahun berkuasa kok baru sekarang sadarnya. ‘kan sudah berulang kali bolak-balik ke Beijing sampai China menguasai 95% tambang nikel dan sukses memaksa pemerintah memakai APBN untuk melancarkan proyeknya yang biayanya berkali-kali membengkak,” cuit Gigin, dikutip tajuknasional.com Sabtu (25/2).
Unggahan Gigin soal kekecewaan Jokowi tersebut lantas dikomentari warganet. Salah satu warganet turut mendukung kritikan Gigin.
“Skg meradang, kemaren Kaget, kemarennya lagi Ndak tahu, besok beda lagi… begitu aja terus bisanya jadi Presiden. Terus mencari Hutangan baru, tapi selalu muncul kemiskinan dan pengangguran baru,” tulisnya.
“Saya rakyat bosen dg presiden yg kebanyakan retorika. Heran, jengkel, bingung, marah ke isu sejenis kok berulang2 pdhl sdh berkuasa 10 thn. Piye toh,” tulis warganet lainnya.
Sebelumnya Jokowi mengungkapkan rasa kecewa atas kebijakan yang selama ini berjalan dan tidak menguntungkan bagi Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan ekspor sumber daya mineral (SDM) bijih bauksit atau ore ke luar negeri.
Kebijakan ekspor bijih bauksit, kata Presiden Jokowi, justru malah menguntungkan negara lain khususnya China yang menjadi penikmat utama bijih bauksit di Indonesia.
Di mana, dari hasil bijih bauksit Indonesia, China bisa mengembangkannya menjadi barang bernilai tambah seperti panel surya.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi, bahwa Indonesia merupakan eksportir terbesar ke-3 bijih bauksit. Namun, sejauh ini ekspor yang dilakukan adalah berupa tanah dan campuran batuan yang namanya bijih atau ore.
“Kita nomor 31 eksportir Panel Surya, padahal bahannya (bauksit) di sini semua. Tapi RRT China eksportir nomor 18 bauksit ore tapi dia eksportir nomor 1 Panel Surya, artinya barang kita 90% kita ekspor ke RRT dan dia sekarang jadi eksportir Nomor 1 di dunia. mau kita terus teruskan?” ungkap Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023).
Maka dari itu, setelah Presiden Jokowi melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020. Maka, pada pertengahan tahun ini Presiden Jokowi tegas akan menyetop keran ekspor bijih bauksit ke luar negeri.
“Tapi kita masih ada satu persoalan besar kita setop nikel itu di gugat di wto di Gugat di Uni Eropa,” tandas Jokowi.