TajukPolitik – Mantan Sekretaris Kementrian BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan 5 penyebab indeks persepsi korupsi pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan.
Beberapa diantaranya adalah pelemahan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) melalui revisi Undang-undang KPK, hingga larangan operasi tangkap tangan (OTT) bagi pejabat oleh tiga menteri Jokowi, ini yang menyebabkan indeks persepsi korupsi menjadi anjlok.
Penyebab Indeks Prestasi Korupso anjlok: 1) pelemahan KPk lewat revisi UU @KPK_RI, 2) larangan OTT dan penyidikan pjbt yg korupsi oleh 3 Menteri,” ungkap Said Didu.
“3) korupsi meningkat dan turunnya hukuman kpd koruptor, 4) pemberian karpet merah kpd investor kpd yg dekat kekuasan, 5) ketidakadilan,” sambungnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @msaid_didu, Senin (13/2).
Sebelumnya, torehan skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2022 yang hanya mempu mencetak angka 34/100 memuat Indonesia berada di posisi 110 dari 180 negara. Di Asing Tenggara, Indonesia menempati peringkat ke enam, berada di atas Thailand dengan skor 36/100 dan Vietnam 42/100. Bahkan berada jauh di bawah Timor Leste yang menempati peringkat ketiga dengan skor 42/100.
Sementara Malaysia berada di posisi kedua dengan skor 47/100, sedangkan peringkat pertama diraih Singapura dengan skor 83/100.
Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia, Wawan Suyatmiko mengatakan angka itu menunjukkan Indonesia sedang mengalami tantang serius dalam pemberantasan korupsi.
“Dengan hasil ini, Indonesia hanya mampu menaikkan skor CPI sebanyak 2 poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak tahun 2012,” kata Wawan pada Selasa (31/1) kemarin.
Skor CPI Indonesia itu disebut memperlihatkan respon terhadap praktik korupsi masih cenderung berjalan lambat. “Bahkan terus memburuk akibat minimnya dukungan yang nyata dari para pemangku kepentingan,” tegasnya.
Untuk diketahui, rentang skor CPI antara 0-100. Angka 0 menunjukkan CPI yang korup, sementara 100 diartikan bersih dari korupsi. Dinamika skor dan peringkat Indonesia dalam Indeks Persepsi Korupsi menunjukkan bahwa Indonesia masih membutuhkan usaha ekstra dalam melakukan perbaikan menuju Indonesia yang bersih dari korupsi di masa mendatang.