Tajuk Politik – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di sela-sela menghadiri Global Summit di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (30/11/2022).
“Global Summit antara lain membahas Sustainable Travel and Tourism,” katanya, melalui akun resmi medsos SBY di Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Mereka kemudian mengenang kebersamaan khususnya kerja sama internasional yang dilakukan Indonesia.
“Kebersamaan saya dengan Sekjen PBB bermula ketika jadi tuan rumah COP 13 (Climate Change) di Bali tahun 2007. Pertemuan itu hampir gagal, tapi kami berdua menyemangati delegasi untuk terus bernegosiasi. Alhamdulillah, konferensi dilanjutkan dan menghasilkan ‘Bali Roadmap’ yang bersejarah,” ungkap SBY.
Kebersamaan lain, menurut SBY, ketika ia mendapatkan amanah dari PBB bersama PM Inggris Cameron dan Presiden Liberia Sirleaf untuk memimpin high-level panel yang menyiapkan pemikiran dan rekomendasi tentang Sustainable Development Goals (pengganti MDGs yang berakhir pada 2015).
SBY menuturkan, pertimbangan untuk menjadikannya sebagai co-chair high-level panel itu adalah berdasarkan penilaian PBB atas komitmen dan kesungguhan Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, RI juga dianggap berkomitmen menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.
“Satu bulan sebelum akhiri tugas sebagai Presiden Indonesia, di UNHQ New York, atas dukungan Sekjen PBB Ban Ki-moon, saya terima amanah untuk pimpin Global Green Growth Institute (GGGI) yang bermarkas di Seoul, Korsel. GGGI berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan ramah lingkungan,” papar SBY.
Menurut SBY, hampir semua kebersamaannya dengan Ban Ki-moon adalah tentang bagaimana kerja sama dan kemitraan global dapat dibangun secara efektif. Selain itu, agar perubahan iklim dapat ditanggulangi dan pembangunan bangsa berorientasi pada sustainable growth with equity.