Tajukpolitik – Hutan di Kalimantan Tengah terlanjur gundul demi proyek food estate Jokowi, tapi sampai sekarang singkong yang akan ditanam tak kunjung kelihatan, menjadi contoh proyek yang dibuat tanpa perencanaan yang matang.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRHPKI), Saiful Anam, Jumat (2/12).
“Terlihat kurang adanya koordinasi antarkementerian yang ada, masa proyeknya sudah dikerjakan, uang negara sudah dikucurkan ternyata tidak ada orangnya,” ujar Saiful.
Dampaknya, lanjut Saiful, akan menjadi beban pemerintahan Jokowi karena menambah deretan berbagai proyek yang tidak signifikan dirasakan rakyat.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, pembangunan food estate diharapkan untuk tidak mangkrak seperti proyek-proyek yang sudah-sudah.
“Food estate menjadi contoh dari sekian proyek buruk pemerintahan Jokowi. Kalau tidak ada orangnya ngapain dibangun, kan tidak mungkin jin dan setan yang akan bercocok tanam, ini sangat aneh sekali, padahal katanya keuangan sedang sulit bahkan utang negara makin membengkak,” tegasnya.
Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, jika ada koordinasi yang baik antarkementerian, tidak mungkin terjadi proyek yang tidak fungsional.
“Pasti rakyat berpikir proyek food estate hanya sebuah proyek asal jadi, memperbanyak deretan proyek yang telah dikerjakan, memperseret APBN tapi minim fungsional,” tambahnya.
Saiful juga mengatakan proyek food estate salah satu bentuk contoh menguapnya anggaran negara.
“Ini tentu akan menjadi beban sejarah pemerintahan Jokowi, di mana proyek-proyek dibangunnya tidak secara komprehensif dipikirkan daya gunanya, alhasil tidak tepat sasaran seperti yang diinginkan,” pungkasnya.