Oleh: Alfian Tanjung
*Aktifis Gerakan Islam Politik dan Politik Islam
Menanggapi Tulisan Bang Naufal Dunggio, saya berpendapat untuk menata Indonesia semenjak orde reformasi 1998, pilihan kita yang paling Rasional dan Solutif adalah memasangkan Anies Rasyid Baswedan (ARB) dengan sosok Tentara.
Siapa dia? (Tahun 2023 Penulis mendeskripsikan siapa “dianya”).
Alasan ARB-TNI sebagai Duet yang Rasional dan Solutif:
1. Dua dekade Indonesia berada pada situasi yang Gamang dalam menjalankan Bahtera Indonesia. Karena ketika H. Muhammad Suharto, mengundurkan diri tanggal 21 Mei 1998. Kepemimpinan terasa agak stabil pada saat dipimpin oleh SBY 2004-2014. Sebelumnya silih berganti dari Habibie hingga Megawati.
2. Kepemimpinan Nasional era 2014 setelah SBY merupakan kepemimpinan yang antiklimaks, berjalan sangat amatir, penuh intrik dan menguatkan generasi dan barisan Merah yang Mengarah.
Korban pertama dan utamanya adalah kalangan Islam, buktinya pembekuan HTI, 2017 dan Pembubaran FPI tanggal 30 Desember 2020. UU ITE dan UU Kebohongan Publik 1946 dipakai oleh rezim untuk mematikan potensi anak bangsa, ditopang oleh buzzer Barisan Penebar Teror dan Penyebar Hoax yang relatif membuat masyarakat mengalami ketakutan massal yang menasional.
3. Covid-19 sangat dimanfaatkan untuk menguruk, mengeruk dan menggaruk banyak potensi, baik keuangan dan matinya anak bangsa yang kita tidak pernah boleh tahu “ada apa” dengan matinya 700-994 orang petugas KPPS April 2019, matinya 14 orang pertanggal 21-22 Mei 2019 dan teror pisik terhadap tokoh dan kelembagaan Islam (baca, Muhammadiyah) dan tokoh kritis yang cerdas dan visioner.
Bagaimana 2024?
Pemimpin baru yang merupakan satu kesatuan potensi anak bangsa. Untuk membuat Indonesia yang Berkeadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan bingkai Persatuan Indonesia, Kemanusiaan yang beradab dalam Permusyawaratan yang dipandu oleh Keyakinan penuh dan Teguh pada Tuhan yang Maha Esa Allah SWT.
Melati Mahoni,
Kamis, 1 Desember 2022