TajukPolitik – Deputi Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan mengomentari pernyataan Jokowi tentang ketidakpastian ekonomi global tahun depan.
Politisi Partai Demokrat ini berharap hal tersebut tidak menjadi lasana bagi Jokowi untuk kembali menambah utang.
“Semoga bukan menjadi alasan untuk menambah utang negara yang semakin meroket,” tulisnya dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Kamis (01/12).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan semua kepala negara G20 saat ini pusing karena ketidakpastian ekonomi global di tahun 2023.
Semoga bukan menjadi alasan untuk menambah utang negara yang semakin meroket 🚀🚀.https://t.co/9HYJS5le4a
— RKY {RicKY Kurniawan} .Kawal Perubahan & Perbaikan (@RicKY_KCh) November 30, 2022
Menurutnya, pusingnya kepala negara ini terlihat dari kerutan dahi, hingga rambut yang semakin memutih saat pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dua pekan lalu.
“Dari pertemuan G20 kemarin, saya ketemu sama semua kepala negara G20, saya menyimpulkan semuanya pusing. Saya melihat kerutan wajahnya berubah semuanya, rambut putih juga bertambah semuanya,” ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Rabu (30/11).
Bukan tanpa alasan, Jokowi menyebutkan hal ini dirasakan oleh banyak kepala negara karena perekonomian dunia tengah dihadapi oleh berbagai ancaman.
Covid-19 yang belum usai, kemudian perang Rusia-Ukraina yang juga belum ada titik temu, hingga perang dagang yang kembali memanas.
Kondisi tersebut membuat tak ada satupun negara yang bisa memprediksi arah perekonomian ke depan. Sebab, kondisi dunia tengah berubah-ubah bahkan hanya dalam satu bulan.
“Memang situasi global ini confirm, tidak pasti. Masih tidak pasti, ruwet, complicated, sulit dihitung, sulit diprediksi. Enggak ada yang bisa hitung dan prediksi di angka berapa, nggak jelas, sehingga semuanya pusing,” imbuhnya.
Jokowi menyebutkan tak hanya perekonomian, bahkan harga minyak juga sulit diprediksi ke depannya akan seperti apa. Apakah bisa bertahan di bawah US$100 dolar per barel atau bisa lebih lagi seperti beberapa bulan lalu.
“Misalnya satu saja harga minyak, siapa yang bisa menentukan? Saya tanya produsen-produsen minyak yang gede-gede enggak bisa memprediksi, dan akan di-cap harga minyak lebih menyulitkan lagi hitungnya seperti apa,” jelasnya.
Oleh karenanya, perekonomian 2023 betul-betul diwaspadai oleh seluruh negara, termasuk Indonesia. Apalagi, tahun depan kondisi perekonomian global diprediksi banyak lembaga masih diselimuti oleh awan gelap.
“Saya setuju kita optimis di 2023 tapi tetap hati-hati dan waspada,” pungkasnya.