Jumat, 19 Desember, 2025

Lebih dari 140 Ribu Rumah Rusak di Sumatra, AHY Prioritaskan Relokasi Warga

TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah mempercepat penanganan sektor perumahan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Tercatat, lebih dari 140 ribu rumah mengalami kerusakan hingga hancur, sehingga relokasi warga ke kawasan yang lebih aman menjadi prioritas utama.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa pemulihan sektor perumahan memerlukan pendekatan teknis yang lebih rinci dibandingkan pembangunan infrastruktur lainnya. Hal ini karena tingkat kerusakan rumah sangat beragam dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.

“Terdata lebih dari 140 ribu rumah rusak atau hancur, dengan kategori mulai dari rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, hingga hilang atau hanyut,” ujar AHY di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

Baca Juga: Hadiri Jambore PAC Demokrat se-Jawa Barat, AHY: Perkuat Kepedulian Sosial dan Komitmen Kawal Pemerintahan

Ia menjelaskan, rumah dengan kerusakan ringan tentu memerlukan skema perbaikan yang berbeda dengan rumah rusak berat, terlebih bagi hunian yang hancur total dan harus dibangun ulang. Karena itu, proses pendataan, identifikasi tingkat kerusakan, serta perhitungan kebutuhan anggaran masih terus dilakukan secara bertahap dan akurat.

Meski demikian, AHY menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat relokasi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Pemerintah tidak ingin pembangunan kembali dilakukan di lokasi yang berisiko tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana serupa di masa depan.

“Jangan sampai kita hanya membangun kembali, padahal lokasinya tetap rawan dan rentan,” tegasnya.

Untuk itu, pemerintah memastikan ketersediaan lahan bagi hunian sementara, sekaligus menyiapkan hunian tetap di lokasi yang lebih aman. AHY menekankan, keberhasilan program relokasi sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan.

Ia berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan tidak sekadar mengembalikan kondisi seperti semula, melainkan mampu menghadirkan kawasan hunian yang lebih tertata, aman, dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap risiko bencana di masa mendatang.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini