TAJUKNASIONAL.COM Timnas Putri Indonesia akan memulai perjalanan mereka di SEA Games 2025 Thailand dengan ambisi meraih hasil maksimal.
Garuda Pertiwi, yang kini ditangani pelatih Akira Higashiyama, tergabung di Grup A bersama Kamboja, Singapura, serta tuan rumah Thailand.
Indonesia dijadwalkan membuka laga perdana pada Kamis (4/12) pekan depan menghadapi Thailand di Stadion IPE Chonburi.
Turnamen ini menjadi momentum penting bagi skuad Merah Putih untuk menunjukkan perkembangan setelah menjalani serangkaian persiapan.
Dua laga uji coba internasional digelar dalam sepekan terakhir untuk mengukur kesiapan tim dan menambah pengalaman bertanding.
Baca Juga: Hasil Akhir Timnas Putri Indonesia vs Taiwan, Garuda Pertiwi Dibungkam 5-0
Uji coba pertama digelar pada Rabu (26/11) malam WIB di Stadion Maguwoharjo, Sleman, ketika Indonesia meraih kemenangan 2–1 atas Timnas Putri Nepal.
Dalam pertandingan tersebut, Garuda Pertiwi sempat tertinggal sebelum akhirnya membalikkan keadaan.
Kemenangan ini menjadi modal kepercayaan diri sekaligus gambaran awal efektivitas permainan yang dikembangkan Higashiyama.
Namun, pada laga uji coba kedua, Indonesia harus menerima hasil pahit.
Timnas putri Indonesia menutup persiapan dengan kekalahan telak 0–5 dari Taiwan pada pertandingan FIFA Women’s Matchday di Stadion Maguwoharjo, Sabtu.
Taiwan yang berada di peringkat 42 dunia memanfaatkan setiap celah dan kesalahan Indonesia. Dua dari lima gol yang bersarang di gawang Indonesia tercipta akibat gol bunuh diri.
Meski hasilnya berat, pertandingan tersebut memberikan banyak catatan penting bagi tim pelatih.
Higashiyama menilai kedua uji coba itu tetap memberikan manfaat besar bagi pemain. “Kami melihat banyak progres, tetapi juga banyak pekerjaan rumah.
Baca Juga: Hasil Timnas Putri Indonesia vs Taiwan, Garuda Pertiwi Takluk 2-0 di Babak Pertama
Laga melawan Thailand nanti akan menuntut disiplin dan fokus tinggi,” ujarnya usai pertandingan.
Dengan persiapan yang telah dilalui, Indonesia kini menatap fase grup yang tidak kalah menantang.
Thailand sebagai tuan rumah menjadi lawan terberat, sementara Singapura dan Kamboja dikenal memiliki pertahanan solid serta perkembangan yang cukup stabil dalam dua tahun terakhir.



