Google kini mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah aplikasi Android boros baterai yang selama ini dikeluhkan banyak pengguna. Melalui update terbaru di Google Play, perusahaan akan meluncurkan fitur yang mampu mendeteksi aplikasi yang terbukti menguras baterai secara tidak wajar. Fitur ini akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna, sekaligus memberi tekanan pada pengembang untuk memperbaiki aplikasi mereka.
Peningkatan ini hadir untuk menjawab masalah klasik yang dialami pengguna Android: baterai cepat habis tanpa alasan yang jelas. Ternyata, banyak aplikasi berjalan di latar belakang lebih lama daripada seharusnya, menggunakan wake lock secara berlebihan, atau menjalankan proses berat yang tidak terlihat oleh pengguna. Dengan fitur baru ini, sistem akan menandai aplikasi Android boros baterai dan memberikan peringatan langsung kepada pengembang.
Google Deteksi Aplikasi Android Boros Baterai Secara Otomatis
Fitur baru Google Play akan bekerja dengan menandai aplikasi yang melampaui “ambang batas perilaku buruk”. Aplikasi masuk kategori bermasalah jika wake lock melebihi dua jam dalam 24 jam per sesi, atau melampaui batas lima persen dari total sesi pengguna dalam 28 hari. Jika aplikasi memenuhi kriteria ini, sistem akan memberi sinyal bahwa aplikasi tersebut berpotensi menyebabkan pengurasan daya berlebih.
Algoritma ini telah diuji sejak April dan dikembangkan bersama Samsung. Kolaborasi ini membuat proses pendeteksian lebih akurat, karena Samsung adalah salah satu produsen smartphone Android terbesar dengan kontribusi data yang sangat luas.
Bagaimana Google Menandai Aplikasi Android Boros Baterai
Dalam mekanisme terbarunya, sistem akan melacak seberapa lama sebuah aplikasi aktif bekerja di latar belakang meskipun layar ponsel mati. Aktivitas ini menjadi salah satu penyebab utama baterai cepat habis tanpa disadari pengguna.
Google menekankan bahwa pengembang yang melanggar ambang batas akan menerima peringatan otomatis melalui Android Vitals. Notifikasi ini akan menginformasikan bahwa aplikasi mereka dikategorikan sebagai aplikasi Android boros baterai, sehingga developer diwajibkan melakukan perbaikan.
Jika perbaikan tidak dilakukan dalam jangka waktu tertentu, aplikasi tersebut bisa mengalami penurunan visibilitas di Google Play. Konsekuensinya termasuk tidak muncul di halaman rekomendasi, berkurangnya posisi ranking aplikasi, hingga berkurangnya peluang tampil di halaman pencarian utama pengguna.
Dampak Fitur Baru Ini bagi Pengguna Android
Bagi pengguna, fitur ini membawa keuntungan besar. Selama ini, sulit mengetahui aplikasi mana yang benar-benar menjadi penyebab baterai cepat habis. Pengguna hanya bisa menebak melalui grafik baterai di pengaturan ponsel. Namun grafik tersebut sering tidak akurat atau tidak menunjukkan aktivitas penting yang berjalan di latar belakang.
Dengan pembaruan ini, pengguna akan mendapat gambaran yang lebih jelas tentang aplikasi Android boros baterai, sehingga bisa menghapus aplikasi yang bermasalah, membatasi izin berjalan di latar belakang, atau memilih aplikasi alternatif yang lebih hemat daya.
Selain itu, fitur ini secara tidak langsung akan membuat ekosistem aplikasi Android lebih sehat. Pengembang akan lebih berhati-hati dalam membuat fitur yang boros daya dan memastikan aplikasi mereka lolos dari penandaan buruk oleh Google Play.
Bacca Juga: 4 Fitur Tersembunyi ChatGPT-5 yang Bisa Ubah Cara Anda Mengobrol dengan AI
Dampak Fitur Ini bagi Developer
Bagi pengembang aplikasi, fitur ini tentu membawa tantangan baru. Mereka tidak lagi bisa mengabaikan proses yang menguras daya atau penggunaan layanan latar belakang yang tidak efisien. Jika aplikasi mereka ditandai sebagai aplikasi Android boros baterai, reputasi aplikasi akan menurun dan jumlah instalasi berpotensi berkurang.
Karena itu, Google Play kini mendorong developer untuk melakukan optimasi sejak tahap pengembangan, termasuk:
mengurangi penggunaan wake lock,
membatasi aktivitas latar belakang,
menggunakan API hemat daya,
dan memantau performa melalui Android Vitals.
Fitur ini juga mendorong inovasi, karena pengembang akan berlomba membuat aplikasi yang tidak hanya kaya fitur, tetapi juga ramah daya dan lebih efisien untuk semua perangkat Android.
🟦 FAQ
1. Apa yang dimaksud aplikasi Android boros baterai?
Aplikasi Android boros baterai adalah aplikasi yang menggunakan daya secara berlebihan, terutama saat berjalan di latar belakang atau menggunakan wake lock terlalu lama.
2. Bagaimana Google mendeteksi aplikasi Android boros baterai?
Google mendeteksinya melalui Android Vitals yang melacak durasi wake lock, aktivitas latar belakang, dan perilaku aplikasi selama 28 hari penggunaan.
3. Apa risiko bagi aplikasi Android boros baterai di Google Play?
Risikonya termasuk penurunan visibilitas, hilang dari rekomendasi, serta peringatan langsung kepada pengembang untuk melakukan perbaikan.



