Selasa, 4 Februari, 2025

Presiden Jokowi Mainkan Bola Liar Pilpres 2024, Hensat: Bisa Kocar-kacir Pemilunya

TajukPolitik – Presiden Jokowi secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada calon-calon yang bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang, seperti Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.

Jokowi diduga sedang memainkan bola liar, menyusul pernyataan yang memberi dukungan kepada sejumlah bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Pengamat politik, Hendri Satrio mengatakan bahwa, seharusnya, Jokowi tidak memperlihatkan kecenderungannya kepada sosok-sosok tersebut.

“Sikap Jokowi tersebut bisa berdampak parah pada situasi politik ke depan. Ini kan seolah-olah presiden bertindak sebagai king maker (sudah dua periode memegang kekuasaan), padahal gak boleh,” kata pria yang akrab disapa Hensat ini dalam tayangan Kanal Youtube tvOneNews dikutip tajuknasional.com pada Jumat, (11/11).

Hendri membeberkan dua dampak parah yang dimungkinkan terjadi atas sikap yang ditunjukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Pertama, bukan hal baru Jokowi dicitrakan memberi dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, keduanya berada di dalam lingkaran partai yang sama yaitu PDIP,” tuturnya.

Namun di perjalanannya, Jokowi juga terlihat mesra dengan mantan rivalnya, Prabowo Subianto. Bahkan, kepala negara ini juga berkali-kali memberikan dukungannya ke Ketum Gerindra tersebut. Begitupun ke Airlangga Hartarto.

“Gimana kalau semua orang menganggap kalau presiden bercanda? Oh ternyata presiden masih bercanda sama orang-orang ini. Yang tenang siapa? Ya Mbak Puan,” ujar Hensat.

Kedua, pernyataan Jokowi bisa diartikan sebagai instruksi kepada bawahan dan relawannya untuk berpihak ke bakal calon tersebut.

“Wah ini bisa kocar-kacir pemilunya,” tegas Hensat.

Hendri menyayangkan tindakan Presiden Jokowi tersebut. Seharusnya sebagai kepala negara, Jokowi tak memasuki ranah politik pencapresan 2024.

Dia menyarankan, Jokowi akan lebih elok membicarakan soal masa depan Indonesia setiap mendatangi acara-acara, utamanya undangan dari partai politik.

“Banyak materi yang bisa dibawakan Jokowi misalnya soal resesi atau soal negara dari pada siapa capres yang akan didukung,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama KSP (Kantor Staf Presiden) menambahkan bahwa, pidato-pidato yang disampaikan Jokowi tersebut sebagai upaya untuk mencairkan hawa politik yang kian menegang sebelum waktunya.

“Bagi seorang pimpinan, penting menciptakan ada budaya orang saling menghormati. Untuk memberikan pencerahan membuat suasananya lebih teduh,” ujar Ngabalin.

“Itu menurut saya yang sedang dibangun oleh Presiden Jokowi,” lanjutnya.

Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, ketegangan antar partai politik masih terasa, hingga dibutuhkan suasana yang cair, khususnya kepada Prabowo yang pernah jadi rivalnya di tahun 2014 dan 2019.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini