TAJUKNASIONAL.COM Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo memberikan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang gencar mempromosikan kendaraan taktis Maung Pindad sebagai salah satu produk unggulan industri dalam negeri.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi bukti konkret keseriusan pemerintah dalam membangun kemandirian industri nasional.
“Langkah Pak Prabowo untuk mempromosikan Maung Pindad perlu diapresiasi. Ini contoh nyata keberpihakan terhadap produk dalam negeri, bukan sekadar slogan. Kita perlu mendorong industri lokal seperti ini,” ujar Yoyok dalam keterangan tertulisnya kepada Parlementaria di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menumbuhkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia, salah satunya melalui Maung Pindad.
Baca Juga: Biaya Haji 2026 Disebut Turun, DPR RI Minta Lebih Besar Penurunan
Dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, 20 Oktober lalu, Prabowo menyampaikan rasa bangganya karena Indonesia kini mampu memproduksi jip militer secara mandiri.
Presiden bahkan mengungkapkan dirinya kini lebih sering menggunakan Maung Pindad ketimbang mobil dinas mewah seperti Alphard.
Ia menyebut kebiasaan itu sebagai wujud nyata kemandirian dan semangat nasionalisme.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga meminta seluruh menteri untuk menggunakan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas agar menjadi contoh nyata bagi masyarakat.
Menanggapi hal itu, Yoyok menyatakan dukungannya sepanjang kebijakan tersebut dilakukan secara transparan dan tidak membebani keuangan negara.
“Kalau menteri-menteri diminta pakai Maung, saya dukung penuh. Asal anggarannya tersedia dan prosesnya terbuka. Justru bagus kalau pejabat memberi contoh nyata dalam mencintai produk dalam negeri,” tegasnya.
Baca Juga:DPR RI Dukung Menkeu Purbaya Hentikan Impor Pakaian Bekas, Industri Tekstil Kembali Bangki
Namun, Yoyok mengingatkan agar promosi Maung Pindad tidak berhenti pada seremoni semata. Ia menyinggung pengalaman masa lalu seperti proyek mobil Esemka yang sempat ramai namun gagal berkelanjutan.
“Asal kita jangan terjebak euforia seperti Esemka dulu. Ramai dibicarakan, tapi akhirnya zonk. Maung Pindad harus dijaga agar tidak bernasib sama — harus diproduksi massal, dipakai luas, dan punya pasar yang jelas,” ujarnya.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah X itu juga menekankan pentingnya penguatan industri lokal, tidak hanya di sektor pertahanan, tapi juga energi, manufaktur, dan teknologi.



