TAJUKNASIONAL.COM Presiden FIFA Gianni Infantino akhirnya menanggapi pertanyaan mengenai dugaan standar ganda FIFA dalam memperlakukan Rusia dan Israel di ajang Piala Dunia.
Isu ini mencuat setelah publik menilai adanya perbedaan sikap FIFA terhadap dua negara tersebut terkait konflik geopolitik yang mereka hadapi.
Sejak 2022, Rusia masih menjalani sanksi larangan tampil di kompetisi resmi FIFA dan UEFA akibat invasi militer ke Ukraina.
Negara tersebut tidak diizinkan berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 dan hingga kini belum memperoleh izin untuk kembali ke kompetisi resmi internasional.
Meski begitu, Rusia tetap aktif menggelar laga persahabatan melawan sejumlah negara di luar Eropa dalam tiga tahun terakhir.
Namun, status mereka di bawah naungan FIFA dan UEFA masih dibekukan secara penuh.
Baca Juga: Turnamen FIFA ASEAN Cup Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Punya Kans Besar Mendominasi?
Desakan Serupa untuk Israel
Situasi serupa kini menimpa Israel setelah meningkatnya eskalasi serangan ke wilayah Palestina di Jalur Gaza.
Beberapa negara dan kelompok masyarakat internasional menyerukan agar FIFA menjatuhkan sanksi serupa terhadap Israel, seperti yang diberlakukan pada Rusia.
Namun, hingga saat ini, FIFA belum memberikan tanggapan resmi terkait kemungkinan pemberlakuan sanksi bagi Israel.
Hal itu memunculkan dugaan adanya perlakuan tidak adil atau standar ganda dari organisasi sepak bola tertinggi dunia tersebut.
Infantino Bicara Soal Perdamaian Dunia
Menjawab pertanyaan jurnalis mengenai hal ini, Gianni Infantino memilih menekankan pentingnya sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa.
Ia tidak secara langsung menanggapi tudingan standar ganda, melainkan menyoroti nilai-nilai perdamaian global.
“Saya merasa terhormat dapat menyaksikan pertemuan puncak perdamaian baru-baru ini di Sharm el-Sheikh [Mesir], yang juga dihadiri oleh Presiden Donald Trump dan beberapa negara lain untuk menyaksikan perjanjian perdamaian penting,” kata Infantino dikutip dari Bharian.



