TAJUKNASIONAL.COM — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pesantren harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan akar keilmuan dan spiritualitasnya.
Dalam Forum Multaqo Santri Nasional yang digelar untuk memperingati 200 tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Minggu (26/10/2025), Muhaimin menekankan bahwa keberadaan pesantren selama dua abad menjadi bukti kekuatan tradisi keilmuan Islam yang terus bertahan di tengah perubahan zaman.
“Pesantren bisa tetap ada hingga hari ini karena istikamah terhadap ilmu. Apalagi jika mampu tumbuh bersama sains dan teknologi, memadukan ilmu dunia dan akhirat — keunggulannya tak akan tertandingi kapan pun,” ujarnya.
Baca Juga: Peluang Emas bagi Pelajar SMK! Pemerintah Siapkan Beasiswa untuk Bekerja di Luar Negeri
Cak Imin, sapaan akrabnya, menilai transformasi pesantren kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah perubahan besar yang melanda hampir seluruh aspek kehidupan bangsa, mulai dari sosial, ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan.
Menurutnya, berbagai tantangan global menuntut lahirnya tata kelola baru yang adaptif dan inklusif.
“Kita sedang menghadapi disrupsi di semua sektor. Karena itu, sangat tepat bila kaum santri turut hadir dan menjadi bagian dari arus perubahan yang tidak bisa dihindari,” tegasnya.
Ia menambahkan, pesantren perlu melakukan transformasi menyeluruh agar tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu memimpin arah perubahan.
“Pesantren harus mengubah keadaan dan menyiapkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



