TAJUKNASIONAL.COM Amerika Serikat kembali meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Amerika Latin dengan mengerahkan tim tempur kapal induk USS Gerald R Ford, lengkap dengan kapal pendampingnya.
Langkah ini diumumkan pada Jumat (24/10) dan disebut sebagai bagian dari operasi memerangi jaringan penyelundupan narkoba, namun memicu kekhawatiran meningkatnya potensi konflik bersenjata di wilayah tersebut.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, dalam pernyataannya menjelaskan bahwa pengerahan kapal induk itu akan memperkuat kemampuan AS untuk menekan dan membongkar Transnational Criminal Organizations (TCO).
“Pengerahan USS Gerald R Ford dan kapal-kapal pendampingnya akan meningkatkan dan menambah kemampuan yang ada untuk menghentikan perdagangan narkotika serta menurunkan dan membongkar TCO,” ujar Parnell.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertolak ke Malaysia Hadiri KTT ke-47 ASEAN, Bahas Energi hingga Gaza
Langkah militer ini diumumkan hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengklaim bahwa pasukannya telah menewaskan enam orang dalam serangan terhadap kapal yang diduga dioperasikan geng penyelundup narkoba asal Venezuela, Tren de Aragua, di perairan Laut Karibia.
Hegseth mengunggah video serangan itu melalui platform X (Twitter), memperlihatkan kapal bermesin tempel hancur akibat ledakan dahsyat.
“Enam teroris narkotika pria berada di atas kapal tersebut selama serangan, yang dilakukan di perairan internasional — dan merupakan serangan pertama di malam hari,” tulis Hegseth.
“Jika Anda seorang teroris narkotika yang menyelundupkan narkoba di belahan bumi kami, kami akan memperlakukan Anda seperti kami memperlakukan Al-Qaeda. Siang atau malam, kami akan memetakan jaringan Anda, melacak orang-orang Anda, memburu Anda, dan membunuh Anda,” tegasnya.
Serangan itu menambah jumlah korban tewas akibat operasi militer AS menjadi sedikitnya 43 orang.
Namun, hingga kini Washington belum menunjukkan bukti kuat bahwa semua target yang diserang benar-benar terlibat dalam penyelundupan narkotika.
Baca Juga: Demi Kedualatan Negara, Presiden Venezuela Nyatakan Siap Perang Lawan Amerika Serikat!
Kebijakan keras ini merupakan bagian dari kampanye militer Presiden AS Donald Trump yang dimulai sejak awal September.
Dalam operasi tersebut, AS telah menghancurkan sedikitnya 10 kapal yang dicurigai mengangkut narkoba menuju wilayah Amerika Tengah dan Karibia.
Langkah Trump memicu ketegangan baru dengan Venezuela, yang menilai operasi ini sebagai upaya terselubung untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Caracas bahkan menegaskan siap menghadapi serangan dengan 5.000 rudal anti-pesawat buatan Rusia.



