TAJUKNASIONAL.COM Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyapa hangat Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Prabowo bahkan menyebut AHY sebagai penerus dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ucapan itu sontak disambut tepuk tangan meriah dari para peserta Munas PKS.
“Saudara Agus Harimurti Yudhoyono, lebih dikenal AHY. Penerus SBY,” kata Prabowo.
Baca Juga: DPR RI Dukung Prabowo Tutup Tambang Ilegal, Jamaludin Malik: Kerugian Negara Capai Ratusan Triliun
Suasana menjadi cair ketika Prabowo kemudian berkelakar soal namanya. Ia menyinggung kepanjangan nama lengkapnya, Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang seharusnya bisa disingkat menjadi PSD.
“Kok saya enggak disingkat ya, PSD,” ujarnya sambil tertawa, disambut tawa para hadirin.
Namun, Prabowo menegaskan lebih senang dirinya diidentikkan dengan angka 08. Menurutnya, angka 8 punya makna khusus dalam hidupnya. “08 saja. 8. Tapi, angka 8 itu selalu hadir di hidup saya,” ucap Prabowo.
Ia lalu mencontohkan berbagai momen yang berkaitan dengan angka 8.
Saat berpidato di Sidang Umum PBB, forum itu merupakan sidang ke-80 (angka 8). Munas PKS kali ini adalah yang ke-6, digelar pada tanggal 29, di mana 2+9 = 11, dan 1+1 = 2.
Menurut Prabowo, perhitungan simbolis itu akhirnya bermuara pada angka 8.
“Jadi, memang hari baik. Seharusnya saya diundang kemarin, benar ya? Tapi kalau kemarin jumlahnya enggak 8. Jadi terima kasih PKS menerima saya hari ini. Ini kalau orang Jawa bilang, tondo-tondo,” ujar Prabowo.
Baca Juga: Instruksi Presiden Prabowo Pastikan MBG Bebas dari Keracunan
Selain menyapa AHY, Prabowo juga menyinggung momen kebersamaan dengan sejumlah tokoh politik internasional, termasuk pertemuan singkatnya dengan Donald Trump di Sidang Umum PBB beberapa hari sebelumnya.
Kehadiran Prabowo dalam Munas VI PKS ini menjadi sorotan karena menunjukkan eratnya komunikasi lintas partai politik pasca-Pemilu 2024.