TAJUKNASIONAL.COM Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam dari Sabang hingga Merauke. Setiap daerah menyuguhkan makanan khas yang menjadi bagian penting dari identitas budaya.
Salah satunya adalah kue putu, jajanan tradisional yang dulu begitu populer dengan cita rasa manis gurihnya, lengkap dengan suara khas uap kukusan yang selalu mengundang perhatian.
Kini, keberadaan kue putu semakin jarang ditemui. Namun, sejarah panjang serta proses pembuatannya menyimpan kisah menarik. Meski identik sebagai kuliner Nusantara, akar sejarah kue putu sebenarnya berawal dari Tiongkok.
Baca juga:Â Sate Ratu, Kuliner Hits Yogyakarta dengan Sate Ayam Merah Tanpa Bumbu Kacang
Pada masa Dinasti Ming (abad ke-14 hingga 17), dikenal kue bernama Xian Roe Xiao Long. Terbuat dari tepung beras berisi kacang hijau halus yang dikukus dalam bambu, kue ini menghasilkan bunyi uap nyaring yang mirip dengan suara kukusan penjual putu di Indonesia.
Pengaruh budaya Tionghoa yang masuk ke Nusantara membuat kue ini mengalami adaptasi. Isian kacang hijau diganti dengan gula merah yang lebih sesuai dengan selera masyarakat lokal.
Baca juga:Â Mencicipi Gudeg Koyor, Kuliner Khas Semarang yang Sarat Cita Rasa