TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menekankan bahwa peran Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Transmigrasi harus dilakukan sejak awal program dijalankan, bukan hanya setelah berjalan. Menurutnya, keberhasilan pengawasan tidak diukur dari banyaknya temuan masalah, melainkan justru ketika tidak ditemukan penyimpangan anggaran.
“Tugas Inspektorat Jenderal bukan pada seberapa banyak temuan masalah. Justru kalau bisa tidak ada masalah terkait anggaran, karena sejak awal sudah dilakukan pengawasan yang melengkapi tahapan-tahapan program,” ujar Menteri Iftitah saat membuka Rapat Koordinasi Pengawasan Anggaran di Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/9).
Ia menambahkan, Kementerian Transmigrasi juga meminta dukungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan pengendalian berjalan baik. Dengan begitu, potensi kebocoran anggaran bisa dicegah.
Lebih lanjut, Menteri Iftitah menegaskan bahwa penggunaan anggaran harus berdampak nyata bagi masyarakat dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar tidak terjadi pemborosan. Ia mengingatkan agar tidak ada program dengan output sama tetapi berasal dari pos anggaran berbeda.
“Kalau hasilnya sama, tapi mata anggarannya berbeda, itu bisa mubazir. Karena itu, sinergi lintas lembaga sangat penting,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Menteri Iftitah juga memperkenalkan Sekretaris Jenderal baru Kementerian Transmigrasi, Dr. Eddy Gunawan, yang sebelumnya berkarier di Kementerian Keuangan. Kehadirannya diharapkan memperkuat pengelolaan anggaran agar lebih efektif dan akuntabel.
Sebagai contoh, Menteri Iftitah menyinggung program pembangunan lebih dari 940 unit toilet sekolah di kawasan transmigrasi. Ia menegaskan toilet bukan sekadar infrastruktur, melainkan sarana membangun budaya bersih, sehat, dan bertanggung jawab.
“Pembangunan toilet bukan hanya fisik, tetapi juga pembangunan mental dan budaya melayani,” pungkasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
